Tugas ini
dikerjakan oleh:
1.
Imam Sri Ediyasa (39411234)
2.
Nadya Puspaningrum (35411080)
3.
Rendy Lukmana (35411964)
Kasus
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang tinggal di daerah tersebut atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut:
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua, yaitu orang yang tinggal di daerah tersebut atau orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Semua orang yang mendiami wilayah Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai berikut:
1.
Tahun
1961 = 97,1 juta jiwa
2.
Tahun
1971 = 119,2 juta jiwa
3.
Tahun
1980 = 147,5 juta jiwa
4.
Tahun
1990 = 179.321.641 juta jiwa
5.
Tahun
2004 = 238.452 juta jiwa
Gambar
1 Laju Pertumbuhan Penduduk
Tingkat
pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali telah mengakibatkan munculnya
kawasan-kawasan permukiman kumuh dan squatter
(permukiman liar). Pencapaian upaya yang dilakukan dalam penanganan yang
berkelanjutan tersebut, diperlukan penajaman tentang kriteria permukiman kumuh
dan squatter baik pemerintah dengan
memperhatikan kondisi sosial ekonomi masyarakat serta lingkungannya. Pemahaman
yang komprehensif kriteria tersebut akan memudahkan perumusan kebijakan
penanganan serta penentuan indikator keberhasilannya.
Gambar 2 Gambaran Pemukiman di Indonesia
Opini
Rumah adalah tempat tinggal bagi manusia. Dimana dengan dibangunnya rumah telah memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar manusia, disamping akan adanya kebutuhan sandang dan pangan. Hal demikian yang menjadikan penyediaan perumahan tersebar secara meluas diberbagai wilayah, seperti wilayah Indonesia ini. Marak nya perumahan yang tersedia harus diimbangi dengan daya beli dari masyarakat itu sendiri atau tetap dapat membangun rumah tetapi perlu diperhatikan tingkat kelayakan dari rumah tersebut.
Rumah adalah tempat tinggal bagi manusia. Dimana dengan dibangunnya rumah telah memenuhi salah satu dari kebutuhan dasar manusia, disamping akan adanya kebutuhan sandang dan pangan. Hal demikian yang menjadikan penyediaan perumahan tersebar secara meluas diberbagai wilayah, seperti wilayah Indonesia ini. Marak nya perumahan yang tersedia harus diimbangi dengan daya beli dari masyarakat itu sendiri atau tetap dapat membangun rumah tetapi perlu diperhatikan tingkat kelayakan dari rumah tersebut.
Banyaknya
pemukiman yang ada dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti terjadinya
perpindahan penduduk pemisalan urbanisasi, yakni perpindahan dari desa ke kota.
Hal yang demikian sering terjadi, dalam kasus ini untuk beberapa masyarakat
yang berasal dari daerah menginjakkan kakinya untuk bermukim atau mengandung
nasib di wilayah Jakarta. Hal ini dapat terjadi karena adanya kebutuhan untuk kehidupan
yang lebih baik, dimana tiap manusia menginginkan untuk kesejahteraan hidup
sehingga menjadikan masyarakat tersebut berpindah ke kota dengan tujuan
memperoleh pekerjaan yang layak.
Faktor kedua
karena perekonomian di Jakarta yang dinilai bagus. Hal ini yang menjadikan banyaknya masyarakat
menginginkan untuk dapat bekerja di Jakarta dengan maksud memperoleh kehidupan
yang layak.
Faktor
ketiga karena wilayah kota termasuk misalnya wilayah Jakarta dinilai sebagai
pusat bisnis, pusat dari pemerintahan, serta pusat dari perkembangan kehidupan.
Hal yang demikian menjadikan dengan membangun pemukiman di wiliayah kota akan
berdampak baik bagi masyarakat tersebut untuk memperoleh kehidupan atau
perekonomian yang lebih baik.
Faktor-faktor
tersebut merupakan sebagian faktor yang kami ketahui dalam maraknya kehidupan
warga di wilayah kota dengan dilihat dari segi padatnya pemukiman penduduk. Hal
dengan yang memberikan sinergi atau kolerasi yang positif apabilaa dua pihak
yakni sisi masyarakat dan sisi lingkungan kota dapat memberikan keuntungan satu
sama lain.
Membangun
pemukiman penting, dengan adanya pemukiman menunjukkan adanya perkembangan
kehidupan dari wilayah tersebut. Namun, hal tersebut harus diimbangi dengan
pendapatan dari masyarakat, dikarenakan agar pemukiman tersebut dapat dinilai
layak untuk disinggahi dibutuhkan pendapatan yang seimbangan dengan kebutuhan
hidup masyarakat.
Referensi
1.
http://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=25163
2.
http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view&id=10460&Itemid=689
3.
http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
4.
http://syadiashare.com/penduduk-indonesia.html
5.
http://izzahluvgreen.wordpress.com/2009/04/04/dampak-permasalahan-penduduk-di-indonesia-terhadap-lingkungan-hidup/
6.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_penduduk
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12¬ab=2
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=12¬ab=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar