Rabu, 05 Oktober 2011

cinta kasih - 24 wajah billy

24 Wajah Billy Judul AsliThe Minds of Billy Milligan
Penulis : Daniel Keyes
Penerjemah : Miriasti & Meda Satrio
Penerbit : Qanita
Tahun : 2005 - Cetakan pertama
Tebal : 699 hal
Rating : ***

William Stanley Milligan baru berusia 4 tahun saat ia, untuk pertama kalinya, "menciptakan" sosok Christene, gadis kecil berusia 3 tahun yang menjadi teman bermain Kathy, adik Billy, nama panggilan William. Berawal dari rasa sepinya akibat tidak punya kawan bermain di rumah : Jim, kakak lelakinya tak suka bermain dengannya, sedangkan Kathy masih terlalu kecil, maka ia lalu menciptakan tokoh Christene tadi. Selanjutnya, seiring peristiwa-peristiwa menyakitkan dalam hidupnya, tokoh-tokoh yang lain mulai hadir. Sampai Billy dewasa. Kesemuanya berjumlah 24! Sekali lagi, dua puluh empat.

Satu angka yang mencengangkan untuk kasus kepribadian majemuk. Kasus terakhir yang pernah sangat menghebohkan di Amerika sana adalah kasus Sybill yang memiliki 16 kepribadian. Bagaimana sejarahnya sehingga kepribadian seorang Billy dapat terbelah, memecah menjadi 24?

Seperti banyak terjadi pada kasus-kasus kelainan jiwa, riwayat Billy yang terpecahpun dimulai dari masa kecilnya yang tidak bahagia (ingat saja kasus child abuse dengan korbannya Dave Pelzer, yang kisahnya telah dibukukan. Salah satunya berjudul A Child Called It )Terlahir sebagai anak kedua dari pasangan Dorothy Sand, seorang penyanyi klub, dan Johnny Morrison, pelawak, di klub yang sama, Billy tumbuh dalam suasana rumah tangga orangtuanya yang tidak harmonis. Ayah dan ibunya - kelak ia tahu bahwa mereka ternyata tidak pernah menikah resmi - kerap bertengkar yang mengakibatkan anak-anak mereka menjadi sasaran kemarahan. Billy yang paling lemah dari ketiganya sangat rentan terhadap gangguan kejiwaan. Untuk melindungi dirinya dari kemarahan-kemarahan yang dilampiaskan orangtuanya kepadanya, ia lalu membentuk pribadi-pribadi yang kuat atau yang tidak peduli, sehingga ia terhindar dari tekanan-tekanan itu.

Keadaan bertambah buruk saat ayahnya meninggal dunia akibat bunuh diri dan lalu ibunya menikah lagi dengan Chalmer Milligan. Ayah tirinya inilah penyumbang terbesar penyebab penyimpangan kepribadian yang diderita Billy seumur hidupnya. Chalmer ternyata seorang pedofilia yang sangat berbahaya dan Billy-lah korbannya. Maka, semakin parahlah kondisi psikologis bocah malang itu. Jiwanya terpecah-pecah menjadi Arthur yang rasional, Ragen yang jago berkelahi, Allen, si agnostik, Tommy si "Houdini", Danny yang selalu ketakutan, David, bocah penanggung rasa nyeri, Christene, si anak sudut, Adalana yang lesbian, Philip dan Kevin sang kriminal, serta beberapa karakter lagi yang kesemuanya muncul secara bergantian sebagai reaksi dari kondisi dan situasi menekan yang dihadapi Billy sebagai pribadi inti.

Semula tak ada yang menyadari kelainan yang diderita Billy. Hingga suatu hari di bulan Oktober 1977 ia ditangkap dan ditahan polisi dengan tuduhan perampokan dan perkosaan. Inilah awal terkuaknya kepribadian majemuk Billy Milligan melalui pemeriksaan psikologis oleh psikolog Dorothy Turner.

Berikutnya adalah kisah perjalanan hidup Billy Milligan yang penuh kesakitan. Berkali-kali ia mesti ke luar masuk penjara dan rumah sakit jiwa akibat perbuatan yang dilakukan di luar kesadarannya. Pemberitaan pers dan cercaan masyarakat yang menuduhnya bersandiwara, menambah berat penderitaannya. Beruntung masih ada orang-orang baik yang bersedia membantunya untuk sembuh. Mereka adalah Dorothy (ibu kandungnya), Kathy dan Jim yang tetap mencintainya apapun keadaannya. Juga para dokter dan perawatnya yang telah memberikan perhatian dalam pengobatan dan terapi tanpa kenal menyerah. Memang, telah sering terbukti, kekuatan cinta mampu mengatasi segala kesulitan dan penderitaan.

Berjudul asli The Minds of Billy - terbit pertama kali 1982 di New York, AS - novel hasil tulisan Daniel Keyes ini, berhasil menghadirkan sebuah kisah nyata yang menguras emosi. Keyes memaparkannya secara flash back (kilas balik) dengan bahasa yang lugas, ringan, jujur, dan gampang dimengerti. Istilah-istilah ilmu kejiwaan dijelaskan dengan kalimat-kalimat yang mudah dipahami, sehingga kita seperti membaca novel fiksi. Fakta-fakta yang disuguhkan cukup obyektif dan adil, karena Keyes mengambilnya dari beberapa nara sumber, baik lewat wawancara dengan tokoh-tokoh yang terlibat maupun bahan-bahan tulisan / artikel.

Kisah Billy ini, selain membuka wawasan kita tentang kejiwaan manusia, juga mengajak kita untuk lebih peduli lagi pada permasalahan anak. Betapa pentingnya melindungi anak dari peristiwa dan tindak kekerasan. Mereka bagaikan kristal rapuh yang jika pecah akan sulit sekali menyatukannya kembali. Mereka berhak mengalami masa kanak-kanak yang bahagia. Berikan mereka kenangan manis tentang masa kecilnya.

Dalam edisi bahasa Indonesia, novel ini berjudul 24 Wajah Billy. Pujian patut ditujukan terutama untuk penerjemahnya yang telah mengalihbahasakannya dengan baik sehingga menjadi cerita yang enak dibaca sampai lembar terakhir. Pun untuk rancangan gambar sampulnya hasil kreasi Andreas Kusumahadi yang meraih predikat desain sampul terbaik pada Pameran Buku IKAPI Jawa Barat beberapa waktu lalu.

--Endah Sulwesi