Senin, 27 April 2015

Sarjana dan Kejujuran


Zaman sekarang ini, orang yang memiliki gelar sarjana sangatlah banyak. Sebab bagi sebagian masyarakat umum, telah menunjukkan bahwa untuk mendapatkan gelar sarjana tidaklah sulit. Cukup dengan mengikuti perkuliahan, mengikuti kuis, praktikum, UTS, UAS, seminar, hingga pada penyelesaian tugas akhir. Terkadang hanya terpikir, bagaimana hasil akhir yang akan diperoleh apakah baik atau tidak. Bukan bagaiamana proses itu bisa berjalan dengan baik, sehingga ilmu-ilmu yang diperoleh dapat terserap dengan baik pula.
Sarjana dalam arti umum dapat didefinisikan sebagai sebuah gelar yang dapat dimiliki oleh seseorang, dimana orang tersebut telah dinyatakan mampu dalam menyelesaikan kegiatan selama di perguruan tinggi sesuai dengan bidang keilmuan yang telah diterimanya. Dengan hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang telah memiliki gelar sarjana adalah orang yang memahami akan moral dan etika serta memiliki tingkat intelektual yang lebih baik.
Seiring berkembangnya zaman, hal tersebut ternyata kian memudar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut. Salah satunya adalah faktor akan sifat kejujuran. Jujur atau shiddiq adalah sifat terpuji yang menunjukkan kesukaan pada kebenaran serta membuktikan ucapan dengan perbuatan adalah benar adanya. Sifat ini sangatlah penting. Sebab dengan kejujuran yang dimiliki oleh sesorang, akan menjadikan hidup seseorang menjadi tenang, menjadi tidak gelisah dan takut akan kebohongan yang telah dilakukannya. Untuk itu marilah kita bersikap jujur, jujur atas hasil yang diperoleh dari usaha yang telah dicapai.