MASYARAKAT DESA dan KOTA
Masyarakat desa atau
juga bisa disebut sebagai masyarakat tradisonal manakala dilihat dari aspek
kulturnya. Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang orang
di sekitarnya. Masyarakat desa adalah kebersamaan, sedangkan pola interaksi
masyarakat kota adalah individual. Berbanding dengan masyarakat perkotaan,
masyarakat kota kurang dapat bersosialisasi karena masing masing sudah sibuk
dengan kepentingannya sendiri. Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan
prinsip kerukunan, sedang masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik,
pendidikan, dan kadang hierarki. Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan
timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan, sedangkan masyarakat
kota terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat.
Namun demikian, perbedaan-perbedaan
tersebut tidak bisa mememisahkan hubungan antara keduanya, karena antar
keduanya saling memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Sebagai contoh, bagi
masyarakat perkotaan, ketika mereka ingin berlibur, pasti mereka ingin berlibur
di suatu desa yang sejuk dan damai, yang jauh dari kebisingan kota yang selama
ini bergulat dengannya. Begitu pula bagi masyarakat pedesaan, ketika merasa
pekerjaan di desa sudah tidak mencukupi lagi, pasti mereka ingin pergi ke kota
untuk mengadu nasib menjadi lebih baik lagi. Hal tersebut menjadikan hubungan
antara keduanya. Ketika salah seorang dari kota pergi berlibur ke suatu
desa, mereka bertemu dengan penduduk di desa tersebut. Dia bisa saja membawa
salah satu dari orang desa tersebut untuk bekerja di kota karena ia melihat
pekerjaan di desa sudah tidak mendukung dan masih banyak pekerjaan di kota yang
menjanjikan, Inilah peran
masyarakat kota untuk membuat lapangan pekerjaan untuk orang-orang dari desa
yang hijrah ke kota. Jika semakin banyak masyarakat desa yang pergi ke kota,
maka seharusnya semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang harus disediakan.
Tapi, jika lapangan pekerjaan yang disediakan sedikit, sedangkan masyarakat
desa yang pergi ke kota semakin banyak, maka justru akan terjadi peningkatan
angka pengangguran di kota.
Jadi intinya, masyarakat perkotaan
secara tidak langsung membutuhkan adanya masyarakat pedesaan, begitu pula
dengan sebaliknya, masyarakat pedesaan juga membutuhkan keberadaan masyarakat
perkotaan, meskipun keduanya memiliki perbedaan ciri-ciri dan aspek-aspek yang
terdapat di dalam diri mereka. Keduanya memiliki aspek positif dan aspek
negatif yang saling mempengaruhi keduanya dan saling berkesinambungan.
Segala perbedaan yang
didapat, kedua masyarakat ini tetap harus memiliki tujuan yang sama dalam
mewujudkan pembangunan pada bangsa ini. Peran dari masyarakat desa dan
masyarakt kota tidaklah berbeda, keduanya bersama-sama harus menjalin kerja
sama dalam mensejahterakan bangsa ini.