Sarjana dan Kejujuran
Zaman sekarang ini, orang yang
memiliki gelar sarjana sangatlah banyak. Sebab bagi sebagian masyarakat umum,
telah menunjukkan bahwa untuk mendapatkan gelar sarjana tidaklah sulit. Cukup
dengan mengikuti perkuliahan, mengikuti kuis, praktikum, UTS, UAS, seminar,
hingga pada penyelesaian tugas akhir. Terkadang hanya terpikir, bagaimana hasil
akhir yang akan diperoleh apakah baik atau tidak. Bukan bagaiamana proses itu bisa
berjalan dengan baik, sehingga ilmu-ilmu yang diperoleh dapat terserap dengan
baik pula.
Sarjana dalam arti umum dapat
didefinisikan sebagai sebuah gelar yang dapat dimiliki oleh seseorang, dimana
orang tersebut telah dinyatakan mampu dalam menyelesaikan kegiatan selama di
perguruan tinggi sesuai dengan bidang keilmuan yang telah diterimanya. Dengan
hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang telah memiliki gelar sarjana adalah
orang yang memahami akan moral dan etika serta memiliki tingkat intelektual
yang lebih baik.
Seiring berkembangnya zaman, hal
tersebut ternyata kian memudar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal
tersebut. Salah satunya adalah faktor akan sifat kejujuran. Jujur atau shiddiq adalah sifat terpuji yang
menunjukkan kesukaan pada kebenaran serta membuktikan ucapan dengan perbuatan
adalah benar adanya. Sifat ini sangatlah penting. Sebab dengan kejujuran yang
dimiliki oleh sesorang, akan menjadikan hidup seseorang menjadi tenang, menjadi
tidak gelisah dan takut akan kebohongan yang telah dilakukannya. Untuk itu
marilah kita bersikap jujur, jujur atas hasil yang diperoleh dari usaha yang
telah dicapai.